14 Jun 2017

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti Dapat Pujian Aktor Hollywood

Selama kurang lebih 2,5 tahun menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, gencar memberantas maling ikan. Susi menceritakan alasannya mengambil langkah berani dan tegas terhadap maling ikan, dalam acara World Oceans Day 2017 di kantor PBB, New York, Kamis (8/6/2017).

Ia mengatakan, kapal-kapal pencuri menggunakan jala sepanjang ratusan kilometer dan alat tangkap yang merusak. Para pelaku ini juga melanggar hak asasi manusia dalam mempekerjakan awak kapalnya.

Ada temuan para ABK ini direkrut dari kecil hingga dewasa dan tidak pernah pulang. Bekerja tanpa istirahat, dan bahkan mereka tidak memiliki dokumen kerja.

Dalam pertemuan itu, Susi bercerita, sebelum dirinya menjadi menteri, Indonesia mengizinkan kapal asing masuk mengambil ikan. Kondisi ini membuat jumlah kapal lokal turun. Rumah tangga nelayan di dalam negeri juga turun jumlahnya. Ratusan perusahaan eksportir ikan hilang.

Ia juga mengajak negara-negara di dunia gencar memberantas aksi maling ikan atau yang dikenal dengan legal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing.

"Kita harus berani melawan IUU Fishing. Selama 2,5 tahun menjadi menteri, kami terus berkomitmen melindungi laut dan ikan," tegas Susi.

Di Indonesia dalam 2,5 tahun ini, pertumbuhan sektor perikanan naik lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Jumlah ikan juga naik, dari 6,5 juta ton di 2014 menjadi 7,1 juta ton di 2015, lalu 9,9 juta ton di 2016, dan diperkirakan 12 juta ton di 2017.

Dalam forum World Oceans Day 2017, Susi menyatakan 4 poin penting:

1. Perlindungan hak asasi terhadap laut, karena lautlah yang akan menjamin ketersediaan pasokan makanan untuk generasi yang akan datang.
2. Dibentuk sebuah badan dunia yang bertugas melindungi laut. Tugas dari badan tersebut tidak boleh diganggu oleh kepentingan politik manapun.
3. Penangkapan ikan di laut harus dilakukan dengan metode yang ramah lingkungan. Sehingga tidak mengganggu mobilitas induk ikan yang akan melakukan kegiatan alaminya untuk berkembang biak dan bertelur.
4. Memasukkan IUU Fishing sebagai bagian dari kejahatan maritim antar negara yang terorganisir (transnational fisheries crime).

Dipuji Leonardo DiCaprio

Keberanian dan sikap tegas Susi memberantas maling ikan selama 2,5 tahun menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, menyedot perhatian dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya adalah aktor beken, Leonardo DiCaprio.

Dalam video pidatonya yang diputar di World Oceans Day 2017, Leonardo mengungkapkan pentingnya menjaga laut dan ekosistem di dalamnya. Laut ini sebagai pemasok makanan bagi manusia harus dijaga kelestariannya.

Di menit keempat, Leonardo menyinggung soal sepak terjang Susi menjaga laut Indonesia.

"Beberapa waktu lalu, sekitar 10.000 kapal secara ilegal masuk ke Indonesia dan mengambil ikan di perairan Indonesia. Ini membuat nelayan lokal terkena dampak buruknya," kata Leonardo.

"Namun Menteri Perikanan Susi melakukan usaha memberantas kegiatan ilegal itu, dan menjadi pemimpin ke era pengelolaan perikanan yang transparan," lanjut Leonardo.

Transparan yang dimaksud adalah, Susi memberikan data kapal (Vessel Marine System) di Indonesia agar bisa diakses oleh Global Fishing Watch. Sehingga kapal-kapal ikan bisa dilacak pergerakannya secara langsung.

Global Fishing Watch ini aplikasi yang dikembangkan Google, dan salah satu penyandang dananya adalah yayasan milik Leonardo, dengan tujuan untuk menjaga kelestarian laut.

"Ini memperlihatkan seorang pemimpin yang berani dan inovatif yang dibutuhkan seluruh dunia," puji Leonardo yang juga merupakan penyeru kampanye damai PBB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar