Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, punya penilaian tersendiri mengapa Timnas Indonesia kesulitan berprestasi. Menurutnya, rasa cinta terhadap negara ikut mempengaruhi mental dan prestasi di olahraga.
Indra mengamini cerita salah satu direktur teknik UEFA yang dia klaim lupa namanya. Dalam sebuah perbincangan dengan Indra, sang direktur teknik UEFA mengatakan negara-negara berkembang sering kalah dalam persaingan karena tidak memiliki cinta terhadap negara.
"Dia mengatakan Indonesia sering kalah atau negara-negara berkembang sering kalah, karena mereka tidak mencintai negaranya. Nah inilah sebabnya," kata Indra.
"Kenapa Jerman selalu masuk atau turut serta setiap Piala Dunia? Karena semua pemainnya cinta negara, ini kan dari sisi mental," katanya menambahkan.
Indra mengaku telah banyak yang dia lakukan selama ini untuk meningkatkan kecintaan para pemainnya terhadap Indonesia. Dahulu, lanjutnya, anak didiknya bahkan ada yang tidak hafal lagu kebangsaan Indonesia Raya.
"Sekarang saya terharu melihat mereka. Betul-betul punya rasa cinta, terutama kepada keluarga terutama. Mereka juga sekarang malu kalau Indonesia kalah," ucap Indra.
Indra pun belakangan menjadi sorotan lantaran selebrasi gol anak didiknya di Bali United mendapat apresiasi dari banyak pihak.
Melalui tangan dingin pelatih asal Minang itu, skuat berjulukan Serdadu Tridatu itu bukan sekadar kompak. Hubungan harmonis saling toleransi para pemain yang berbeda-beda suku dan agama, kental terlihat.
"Sepak bola ini harus ada manfaatnya bagi bangsa dan negara. Dulu tujuan sepak bola mempersatukan bangsa dan sekarang harus terbangun lagi," ujar Indra.
"Makanya Timnas harus menunjukkan keindonesiannya. Ada Papua, Aceh, tapi jangan keluar dari standar," ujarnya melanjutkan.
25 Jun 2017
Ini Penyebab Timnas Indonesia Sering Kalah dan Susah Berprestasi Menurut Indra Sjafri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar