Penangkapan 141 gay yang menggelar pesta seks dalam acara 'The Wild One' di Kelapa Gading oleh Polres Metro Jakarta Utara, mendapat sorotan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu. Menurut Ryamizard, keberadaan kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) itu mengundang laknat dari Sang Pencipta. Dia pun geram dengan semakin maraknya LGBT di masyarakat.
"Itu gak normal, mosok laki sama laki. Itu awal dari Tuhan marah, di mana-mana saya sampaikan, gampang membuat negara ini maju, gimana (caranya)? Buat Tuhan senang. (Tetapi) kita membuat Tuhan marah, (karena) kita buat LGBT," kata Ryamizard dalam seminar 'Konsep dan Realisasi Bela Negara' di Jakarta, Rabu (24/5).
Ryamizard menerangkan, agama Islam maupun Kristen jelas melarang setiap orang untuk menjadi pengikut LGBT. Dia menceritakan, pernah diwawancara wartawan Prancis yang mempersoalkan pendapatnya, yang dianggap menyudutkan kelompok LGBT.
Dengan enteng, Ryamizard menegaskan, dalam ajaran agama yang tertuang dalam kisah Nabi Luth dijelaskan Tuhan murka dengan kaum LGBT. Apalagi, Indonesia merupakan negara berketuhanan yang tertuang dalam sila pertama. Sehingga hendaknya setiap masyarakat itu tidak melanggar ajaran agamanya.
"LGBT kamu ngerti gak? Tuhan itu marah karena Nabi Luth itu kaumnya dihabisin, saya begitu ngomong ke wartawan (Prancis). Tuhan saja marah, masa kamu gak marah," kata mantan KSAD tersebut.
Ryamizard memahami, pendapatnya itu tidak membuat sebagian orang senang. Meski begitu, ia tidak peduli lantaran menyampaikan argumen yang dianggapnya benar. "Semua ada aturannya. Saya tahu dimusuhin, biarin saja, Ryamizard tak bisa diatur, saya diatur aturan kok," katanya.
Ryamizard menegaskan, Presiden Jokowi dalam salah satu program yang tertuang dalam Nawa Cita ingin merevolusi mental masyarakat Indonesia. Dia pun ingin agar kaum LGBT termasuk yang ikut program revolusi mental dengan menggunakan otaknya untuk berpikir. Ryamizard juga mengajak masyarakat untuk ikut menyadarkan kelompok LGBT supaya kembali ke jalan yang benar.
"Kalau bertuhan tak boleh terjadi. Itu menjijikkan. Ini moral, masuk revolusi. Revolusi mental kok muncul LGBT," kata Ryamizard.
Selain Ryamizard, hadir sebagai panelis dalam seminar tersebut duo mantan menhan, yaitu Agum Gumelar dan Purnomo Yusgiantoro, serta mantan kepala Polri Roesmanhadi.
28 Mei 2017
Menhan Ryamizard: Tidak Akan Pernah Ada Hubungan LGBT Disetujui di Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar