Wakil Presiden Jusuf Kalla diancam agar tidak bermain di belakang Presiden Jokowi.
Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) meminta agar semua pihak yang berada di lingkaran Istana Negara untuk tidak berkhianat terhadap Presiden Jokowi.
Pasalnya, PENA 98 mensinyalir, ada sejumlah elit dan menteri yang berpotensi mengkhianati Presiden.
“Kalau mereka mengkhianati (Jokowi), kita akan mancatat namanya satu per satu. Siapa pun itu,” kata Sekjen PENA 98, Adian Napitupulu, Senin (15/5/2017) malam.
Politisi PDIP ini menegaskan, pihaknya telah mencatat sejumlah menteri yang berpotensi mengkhianati presiden dan pemerintahan yang dipilih secara demokratis oleh rakyat.
“Kalau misalnya kemudian Wakil Presiden juga mau mencoba-coba (khianati Jokowi), kita akan mencatat namanya. Dan kami harap, kerakusan-kerakusan untuk berkuasa tidak mengorbankan rakyat kita,” tegas Adian.
Adian menekankan, jika ada orang atau kelompok yang pernah menjadi bagian dari Orde Baru ingin kembali berkuasa terhadap republik ini.
Ia menyarankan, mereka untuk beristirahat dan menyerahkan kepada generasi yang lebih muda untuk memimpin republik ini.
“Berkuasa tidak salah di republik ini, yang menjadi persoalan adalah untuk berkuasa mengorbankan banyak orang, bahkan mengorbankan bangsanya sendiri. Saya tidak rela kalau itu terjadi,” jelas Adian.
19 Mei 2017
Jokowi dan Jusuf Kalla Mulai Terlihat Beda Agenda?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar