Untuk kedelapan kalinya, Pusat Studi Strategi Islam di Amman, Jordania, membuat daftar 500 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia. Presiden Joko Widodo, seperti biasa, masuk dalam 20 besar daftar tersebut.
Saat ini, diperkirakan ada 1,76 miliar Muslim di dunia atau mencakup 23,85 persen populasi dunia. Menilik hal tersebut, Pusat Studi Strategi Islam meyakini sebagai masyarakat di negaranya masing-masing, umat Islam ini memiliki peran dalam kehidupan.
Publikasi yang mereka keluarkan ini bertujuan untuk memberi apresiasi kepada mereka yang telah memberi pengaruh baik bagi sesama Muslim, bagi negaranya, atau bahkan bagi dunia.
Mereka yang dianggap berpengaruh adalah mereka yang memiliki kekuatan (baik budaya, ideologi, keuangan, politik, atau hal lainnya) untuk membuat perubahan yang memberi dampak signifikan bagi dunia Muslim atau dunia pada umumnya.
Dampaknya tidak selalu, bisa pula dampak negatif, “tergantung pada sudut pandang yang diambil oleh siapapun yang melihat dan merasakannya,” tulis laporan tersebut.
Pusat Studi Strategi Islam mengklaim pemilihan orang-orang dalam publikasi ini bukan dimaksudkan sebagai dukungan pada pandangan orang-orang tersebut. Hanya sekadar mengukur pengaruh mereka.
Pengaruhnya bisa berupa para cendikiawan Muslim yang secara langsung mempengaruhi kepercayaan, ide dan perilaku mereka, bisa pula berupa penerbitan aturan yang berpengaruh pada faktor sosial-ekonomi, atau bahkan para artis yang membentuk budaya populer tertentu.
Daftar ini memang masih didominasi tokoh agama dan kepala negara. Peringkat pertama ditempati Profesor Dr Sheikh Ahmar Muhammad al-Tayeb, pemimpin Universitas Al-Azhar sekaligus imam besar masjid Al-Azhar, Kairo.
Peringkat kedua dan ketiga ditempati Raja Jordania Abdullah II dan Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud dari Arab Saudi. Sementara itu, di peringkat keempat terdapat nama Ayatollah Hajj Sayyid Ali Khamenei, pemimpin spiritual Republik Islam Iran.
Empat nama dari Indonesia
Lalu, bagaimana dengan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia? Indonesia ternyata menyumbangkan empat nama. Presiden Joko Widodo alias Jokowi menempati posisi ke-13 daftar tokoh Islam paling berpengaruh ini.
Dalam keterangan yang ditulis tentang Presiden Jokowi, lembaga ini menyebut dia sebagai seorang politisi sukses dan bersih. Lembaga ini juga menyebut Jokowi mengawali karier politiknya sebagai Wali Kota Solo.
Menurut lembaga ini, saat menjadi wali kota, Jokowi sangat dekat dengan konstituennya dan berhasil mempromosikan Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa. Dia juga dinilai berhasil memperbaiki sistem transportasi, kesehatan, dan hubungan bisnis dengan masyarakat.
Jokowi juga sukses mempertahankan citranya sebagai politisi bersih dengan menghindari korupsi dan nepotisme yang banyak dilakukan banyak pejabat lain.
Lembaga ini juga menyitir aksi blusukan yang kerap dilakukan Joko Widodo untuk mendengar langsung keluhan masyarakat. Aksi ini banyak dikritik, tetapi sukses membuat Jokowi menjadi sosok pejabat yang dekat dengan rakyat.
Said Aqil Siradj
Peringkat ke-20 dalam daftar itu ditempati nama Ketua Nahdlatul Ulama (NU) KH Said Aqil Siradj, organisasi massa terbesar di Indonesia dengan ratusan cabang yang tersebar di hampir semua wilayah di Indonesia.
Dengan struktur kepemimpinan yang solid di tingkat daerah hingga pusat, KH Aqil Siradj tak salah jika dianggap sangat berpengaruh dalam pergerakan Islam Sunni di Indonesia.
Hal yang membuat NU berbeda dengan organisasi Islam lainnya adalah basis organisasi ini yang kebanyakan adalah masyarakat pedesaan. Selain itu, NU memosisikan diri sebagai organisasi Islam tradisional yang menekankan sektor pendidikan serta keterlibatan politik berbasis Islam.
Sosok Aqil Siradj sendiri adalah seorang tokoh yang memiliki latar belakang akademis mumpuni, terutama dalam hal ilmu tentang Islam dan sangat menjunjung tinggi pendidikan sebagai syarat utama pembangunan.
Dia mendirikan Said Aqil Center di Mesir, sebuah pusat studi yang fokus dalam pembicaraan dan diskusi soal Islam, khususnya di dunia Arab.
Din Syamsudin
Satu lagi nama tokoh Muslim Indonesia di daftar ini adalah Dr Din Syamsudin, pemimpin Muhammadiyah yang menduduki peringkat ke-41.
Selain menjadi pemimpin Muhammadiyah, Din juga memimpin MUI, anggota Kelompok Visi Strategis Rusia-Islam, Ketua Forum Perdamaian Dunia, dan Presiden Dewan Hubungan Antar-agama.
Dia juga menjadi guru besar Ilmu Politik Islam di Universitas Islam Negeri Jakarta dan Ketua Pusat Dialog dan Kerja Sama Antar-peradaban.
Din Syamsudin juga dinilai aktif dalam dialog antar-agama dan antar-budaya. Baru-baru ini, Din kembali terpilih sebagai Presiden Konferensi Keagamaan untuk Perdamaian Asia (ACRP) untuk masa jabatan lima tahun.
Selain itu, Muhammadiyah juga aktif mencari solusi konflik di Thailand Selatan dan Filipina Selatan. Muhammadiyah juga merupakan anggota International Contact Group (ICG) dalam upaya perdamaian antara Pemerintah Filipina dan pemberontak Moro.
Habib Luthfi bin Yahya
Habib Luthfi, yang menempati peringkat ke-45, saat ini adalah Rais Amm dari Jamiyah Ahli Tahriqah al-Mu'tabarah al-Nahdliyah di Pekalongan, Jawa Tengah, dan juga menjabat sebagai Ketua MUI Jawa Tengah.
Habib Luthfi juga merupakan pemimpin spiritual tarekat Ba Alawi di Indonesia. Tarekat ini adalah para keturunan Nabi Muhammad yang bermigrasi ke Hadramaut, Yaman, pada masa-masa awal sejarah Islam.
Setelah mempelajari Islam dari para ulama di Indonesia, Habib Luthfi kemudian pergi ke Mekkah dan Madinah untuk melanjutkan pelajarannya.
Habib Luthfi akhirnya mendapatkan ijazah untuk semua ilmu Islam tradisional termasuk hadis dan tasawuf.
Sepanjang hidupnya, Habib Luthfi sudah mendirikan ribuan sekolah dan masjid di Indonesia dan memiliki jutaan pengikut.
14 Okt 2016
4 Nama dari Indonesia Masuk Dalam Daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar