Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menilai ada pemberitaan tidak benar mengenai perintahnya kepada jajaran Polri untuk memeriksa politisi PAN,Amien Rais. Kabar beredar itu terkait Pilgub DKI Jakarta 2017.
Amien Rais ikut serta saat Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) dan ormas lainnya menggelar aksi unjuk rasa menentang Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pada Jumat (14/10/2016).Ahok dituding menyalahartikan Alquran surat Al-Maidah ayat 51.
"Saya melihat ada beberapa berita hoax menyudutkan saya akhir-akhir ini. Seperti slide isi arahan saya yang tak benar dan tak jelas sumbernya seolah-olah ada perintah saya untuk memeriksa Pak Amien Rais padahal tidak ada perintah saya. Terutama terkait masalah Gubernur Ahok," ujar Tito dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Minggu (16/10/2016).
Dia menjelaskan, hubungan dengan Ahok hanya sebatas profesional, sebagai Kapolda Metro Jaya dan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2015.
Sesama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kata dia, harus baik hubungannya karena bagian dari komunitas pemimpin Jakarta.
"Kalau hubungan antar pimpinan tidak baik kasihan rakyat akan dirugikan. Saya harap masyarakat tidak begitu saja menyerap apa yang ada diunggah dan diviralkan di media sosial. Medsos tidak bertuan," kata dia.
Di media sosial, menurut dia, setiap orang dapat membuat sesuatu dan sengaja diviralkan untuk agenda mereka sendiri. Apalagi di musim politik pilkada seperti saat ini.
Dia menjelaskan, medsos digunakan sebagai instrumen serangan udara baik untuk mengangkat elektabilitas pasangan calon maupun menyerang pesaing atau pihak lain yang kurang disukai.
"Mari kita gunakan cara damai, cerdas, demokratis dan tanpa kekerasan atau ancaman untuk menunjukkan bahwa bangsa kita adalah bangsa beradab yang sudah dewasa dalam berdemokrasi," tambahnya.
19 Okt 2016
Kapolri Menjawab Soal Kabar Pemeriksaan dan Penangkapan Amien Rais
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar