Kehadiran Presiden Joko Widodo saat operasi tangkap tangan (OTT) pungutan liar (pungli) di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapat sorotan dari aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet.
Menurutnya, memberantas pungli-pungli memang penting, namun jauh lebih penting memperhatikan rakyat miskin yang semakin terpuruk.
"Saya menganggap OTT perlu, pungli-pungli itu penting juga, dan perlu cepat penanganannya. Tapi, rakyat lapar itu jauh lebih penting," kata Ratna.
Karenanya ibu dari artis Atiqah Hasiholan ini menganggap, apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi hanyalah sebuah pencitraan.
"Itu pencitraan aja. Gak perlulah seorang presiden ke situ. Suruh dia urus ekonomi yang lebih serius. Itu pencitraan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, enam orang yang terdiri dari tiga orang pegawai honorer, satu orang swasta dan dua orang pegawai staf golongan II D Kementerian Perhubungan berinisial AR, AD, D,T, dan NM terkena OTT oleh aparat gabungan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya di lantai Pelayanan Satu Pintu Kemenhub di lantai enam Gedung Karya, pada Selasa (11/10/2016).
Operasi ini dilakukan oleh aparat gabungan di kementerian yang saat ini dipimpin oleh Budi Karya Sumadi ini, disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi.
21 Okt 2016
Ratna Sarumpaet Sebut Langkah Jokowi OTT Pungli Hanya Sebuah Pencitraan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar