Keterlibatan sejumlah artis dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 mendatang, menjadi fenomena tersendiri dalam kemeriahan pesta demokrasi di Ibukota.
Sebut saja deretan nama artis yang terlibat langsung sebagai tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur peserta Pilkada DKI Jakarta, yaitu Sophia Latjuba yang didaulat menjadi juru kampanye pasangan petahana, Ahok-Djarot.
Bahkan sejumlah artis papan atas telah menyatakan kesediannya jika dilibatkan dalam juru kampanye pasangan Ahok-Djarot, seperti penyanyi Memes, Maia Estianty, Sandra Dewi hingga komedian dan presenter Ayu Dewi.
Seakan tak mau kalah, pasangan Anies-Sandi juga melibatkan artis beken dalam susunan tim suksesnya. Sebut saja, nama Hengki Kurniawan, Helmalia Putri, komedian Panji dan pembalap Moreno Soeprapto yang memang diketahui sebagai kader Gerindra.
"Mas Anies dan Bang Sandi banyak didukung berbagai kalangan. Artis dan selebritis salah satunya," kata Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Mardani Ali.
Sementara di kubu Agus-Sylvi yang disebut-sebut kebanjiran artis pendukung ini, juga mempercayakan kalangan selebritis dalam susunan tim pemenangannya. Dessy Ratnasari dan Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) didapuk menjadi juru kampanye pasangan ini.
Nama istri Agus, Annisa Yudhoyono yang juga berasal dari kalangan artis, dipercaya bakal meningkatkan elektabilitas Agus sebagai calon gubernur.
Eko Patrio secara terang terangan mengatakan, selebritis yang masuk di tim pemenangan tidak hanya sebagai vote getter. Tetapi mampu mempromosikan nilai lebih paslon Agus-Sylvi.
"Yang jelas harus ada selling point-nya, nilai tambah. Nah kita sengaja ajak kawan-kawan artis yang di parlemen. Mereka sering terjun ke dapil, masyarakat, dialog dari pasar yang bece ke pasar becek lain," ujar Eko.
Sementara pengamat politik Ibukota, Sugiyanto mengatakan, banyaknya artis beken yang terlibat dalam tim kemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, dikawatirkan akan memilih pemimpin yang kurang berkompeten dan tak memilki kredibilitas.
Pasalnya, kata pria yang akrab disapa SGY ini, nantinya warga Jakarta akan menggunakan hak suaranya hanya berdasar siapa artis idolanya, dan bukan karena visi dan misi atau program kerjanya.
"Ini memilih kepala daerah, bukan pilih idola yang hanya berdasar polling sms. Pilih pemimpin berdasar program kerjanya," kata Sugiyanto, yang juga Direktur Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (KATAR) saat dihubungi, Minggu (9/10/2016).
Dirinya berhadap dalam Pilkada DKI 2017 mendatang, masyarakat mau memilih pasangan calon pemimpin yang mau bekerja buat warga dan kota Jakarta, bukan memilih pemimpin dari siapa artis pendukungnya. "Pemilihan pemimpin yang tepat. Karena ini demi Jakarta," ujarnya.
12 Okt 2016
Selebritis di Pilkada DKI, Cari Suara Pemilih atau Suara Fans?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar