21 Nov 2016

SBY Sudah Siap Jika Diminta Datang Temui Jokowi di Istana atau Jamu di Cikeas

Presiden Joko Widodo cukup intens bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sejak menjadi presiden, setidaknya sudah empat kali Jokowi bertemu Prabowo di pelbagai kesempatan. Pertemuan terakhir keduanya terjadi di Istana Negara, Kamis (17/11). Dalam pertemuan itu Jokowi menekankan pesan penting agar semua pihak menjaga silaturahmi demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sejumlah politisi menunggu langkah Jokowi bertemu dengan presiden ke-6 RI yang juga ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono demi kesejukan iklim politik nasional. Waketum Partai Demokrat Roy Suryo menegaskan, SBY dalam posisi menunggu niat baik Jokowi jika ingin meminta masukan dan saran dalam menyelesaikan persoalan nasional.

"Jadi posisinya pak SBY atau Cikeas, wait and see. Menunggu sinyal atau kabar baik, kita siap kapan saja. Tidak ada rintangan sekecil apapun dari Pak SBY. Beliau pernah sampaikan, kapan saja kalau pak Jokowi, berminat untuk bertemu monggo," kata Roy saat dihubungi, Jumat (18/11).

Roy menegaskan, dengan pengalaman SBY sebagai presiden selama 10 tahun pasti memiliki masukan dan saran yang baik bagi Jokowi dan pemerintahannya dalam mengurus negara. Sesungguhnya masukan dari SBY sudah disampaikan saat bertemu dengan Menko Polhukam Wiranto dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Kita bukan dalam posisi pengen ketemu. Pak SBY adalah presiden elected 10 tahun sebelum pak Jokowi. Artinya pasti banyak saran, masukan yang bisa disampaikan kepada penerusnya," terangnya.

Mantan Menpora ini menegaskan, SBY tidak masalah jika diminta datang ke Istana Negara untuk memberi masukan bagi pemerintahan Jokowi-JK.

"Mungkin prinsipnya bukan mengundang. Kalau mengundang kan kesannya kurang pas karena kan presidennya Pak Jokowi. Jadi akan lebih baik kalau misalnya Pak Jokowi yang mentrigger, apakah mengundang Pak SBY ke istana, no problem, pak SBY mau mau saja," jelas dia.

SBY juga siap menjamu jika Jokowi berkeinginan bertandang ke Cikeas. Dia mencontohkan pertemuan Jokowi dan Prabowo yang dilakukan di Hambalang dan Istana.

"Atau Pak Jokowi bertandang. Bukan sowan lho ya, ke cikeas. Seperti Pak Jokowi kemarin bertandang ke Hambalang ke tempatnya Pak Prabowo. kemudian Pak Prabowo ganti membalas kebaikan hati Pak Jokowi dengan datang ke Istana," sambung Roy.

Roy Suryo juga mengapresiasi safari politik Jokowi dengan hadir ke acara partai politik. Safari Jokowi ke ulama dan ormas-ormas keagamaan juga patut diberi nilai positif.

"Oh bagus. Artinya sebagai presiden saya kira kalau datang ke acara-acara seperti PKB, PPP, itu bagus sebagai kepala negara. Objectively saya melihat Pak Jokowi melakukan koordinasi dengan Panglima TNI misalnya, atau MUI, PBNU, Muhammadiyah," klaimnya

Namun, khusus safari militer Jokowi, Roy melihat hal itu sesungguhnya tidak perlu dilakukan. Jokowi lebih baik memikirkan persoalan yang lebih global, semisal dampak kemenangan Trump terhadap peta ekonomi dan politik internasional.

"Tapi, saya agak melihat sedikit lebay atau kasian Pak Jokowi kalau sampai kemudian harus masuk ke sektor yang cukup kecil. Misal sudah ketemu panglima TNI, KASAL, KASAD, ngapain harus ke Marinir, Brimob. Nanti pasukan elit nanti minta juga," tutup Roy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar