28 Nov 2016

Layanan Darurat 112, Terobosan Baru Program Ahok

Demi memaksimalkan pelayanan bagi warga Jakarta, Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), akan membuat satu nomor layanan pengaduan bagi warga ibukota, seperti halnya warga Amerika Serikat yang memakai nomor 911 untuk semua layanan darurat.

Disebutkannya, nomor layanan darurat itu adalah 112, yang diharapkan Ahok dapat dikenal oleh warga DKI sejak usia dini. Bahkan Ahok berkeinginan, pusat layanan 112 akan bekerja sama dengan salah satu bank swasta untuk melayani aduan dan keluhan warga.

"911 pada tahu kan? Orang Amerika dari lahir sampai yang tua tahu layanan itu. Sampai kucing kesangkut di pohon aja telepon 911. Nah, kita mau minta nomor 911 di Indonesia enggak bisa lagi. Jadi kita Indonesia dapatnya 112. Kita harus punya satu nomor yang terlatih dari kecil menggunakan nomor itu," ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2016).

Untuk mengoptimalkan pelayanannya, Ahok berencana membangun pusat layanan 112 di lahan bekas Gedung Kedutaan Besar Inggris yang terletak di Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Dijelaskan calon gubernur nomor urut dua itu, layanan 112 nantinya tetap dapat dihubungi, meski warga tidak punya pulsa.

Harapannya, dengan nomor telepon darurat tunggal ini, masyarakat umum yang memerlukan bisa meminta bantuan dari jasa-jasa penanganan keadaan darurat setempat.

Seperti diketahui, nomor telepon darurat adalah satu atau beberapa nomor telepon yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat oleh masyarakat umum untuk mendapatkan bantuan dari berbagai pihak seperti polisi, pemadam kebakaran, dan pertolongan medis, atau pengangkutan (evakuasi) ke rumah sakit.

Di banyak negara, hanya ada 1 nomor telepon darurat sehingga mudah diingat. Nomor darurat tunggal ini disebut nomor telepon darurat universal atau nomor telepon jasa-jasa penanganan keadaan darurat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar