"Saya diangkat anak juga oleh keluarga Muslim, oleh Bapak Haji Andi Baso Amir, dan isterinya. Ayah kandung dan ayah angkat saya bersumpah untuk menjadi saudara sampai akhir hayatnya."
(Ahok tersendat-sendat membacakan nota keberatannya sesudah ini)
"Uang pertama masuk kuliah dibayar kakak angkat saya, haji Ananta Amir -yang juga hadir di persidangan ini."
"Saya (akan) menjadi seorang yang tak tahu berterima kasih jika saya menghina agama orang tua angkat saya dan kakak saya yang Islam-nya sangat patuh."
"Saya sangat sedih dituduh menista agama Islam. Karena itu berarti saya dianggap menista orang tua angkat dan kakak saya yang begitu mengasihi saya."
"Ketika ibu angkat saya meninggal, saya ikut mengangkat jenazah ibu angkat saya hingga liang lahat, dan secara rutin sampai sekarang, terus berziarah."
"Pada hari pencoblosan dulu, ibu angkat saya, dalam keadaan sakit, sengaja datang ke TPS untuk memilih saya, baru sesudahnya pergi ke rumah sakit untuk menjalani perawatan di ICU."
"Setelah dirawat selama enam hari, ibu (angkat) berdoa dan berkata pada saya, yang masih saya ingat. Katanya, saya tidak rela mati, sebelum kamu menjadi gubernur. Anakku, jadilah gubernur yang melayani rakyat kecil."
"Ternyata Tuhan mengabulkan doanya. Beliau meninggal 16 Oktober, setelah Bapak Jokowi dipastikan menjadi presiden dan saya dipastikan menjadi gubernur menggantikan bapak Jokowi."
15 Des 2016
Sidang Ahok: Saya sangat sedih dituduh menista agama Islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar