Masuknya warga negara asing secara ilegal ke Indonesia, antara lain pekerja asal China dinilai sudah meresahkan masyarakat. Bahkan diduga imigran gelap itu membuat paspor Indonesia. Forum Syuhada Indonesia (FSI) akan melakukan sweeping dan menangkap warga negara ilegal, terutama para pekerja asal China.
Menurut Panglima FSI Diko Nugraha di Markas Menteng raya, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2016), par jihadis yang menangkap imigran gelap itu berpenampilan layaknya jihadis, menutup muka ala ninja.
"Kami menyerukan untuk melakukan sweeping bagi warga negara asing, terutama warga negara China ilegal. Karena ini akan mengancam sumber daya manusia dan alam kita. Ini mengancam kedaulatan bangsa," kata Diko.
Diko mengatakan, masyarakat Indonesia saat ini terdesak oleh fenomena eksodus warga negara asing ilegal di Indonesia. Pasalnya, pemerintah terkesan abai dalam menutup akses masuknya mereka ke Tanah Air.
Diko memaparkan, masuknya para warga negara asing ilegal di Indonesia tidak hanya mengancam keamanan negara. Tetapi, kata dia, mereka memiliki tujuan untuk mendominasi kepemilikan lahan di Indonesia.
Diko juga mengungkapkan kedaulatan rakyat Indonesia terhadap kepemilikan lahan sangat rentan penyerobotan warga negara asing. Penyebabnya, konstitusi negara memberikan kemudahan bagi para WNA untuk membeli tanah di Indonesia.
Karena itu, Diko menyerukan umaat Islam menolak pemberian hak kepemilikan lahan bagi warga negara asing. "Kita tahu, banyak benteng konstitusi kita telah tercabik-cabik oleh kepentingan asing. Konstitusi kita berpihak bagi kepentingan profit bagi kaum asing dan aseng yang rakus," tandasnya.
Ilegal
Pemerintah Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus tegas terhadap orang asing yang masuk secara ilegal ke Indonesia. Mereka harus ditangkap dan diusir dari negeri ini.
“Informasi yang beredar masuknya ribuan warga negara asing ke negeri ini, antara lain dari China, kini sudah menyebar di publik, pemerintah harus memberikan klarifikasinya. Pasalnya, hal ini sudah meresahkan,” kata pengamat kebijakan dari Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman kepada Harian Terbit, Minggu (20/11/2016).
Menurut Yusri, serbuan warga negara asing itu diyakini publik bukan berita hoax (bohong). Hal ini dibuktikan dengan ditangkapnya WNA asal China di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta.
Selain itu juga insiden maskapai penerbangan nasional Lion Air yang menurunkan penumpang internasional di kedatangan lokal. Ratusan petani China yang menguasai lahan di Bogor, Puncak, Cianjur, serta ribuan tenaga kerja China menyerbu perkebunan di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi Penyelundupan manusia China ke Indonesia via laut yang masih longgar pengawasannya.
"Saat ini sudah banyak warga China ilegal yang ditangkap. Di Kaliamantan langsung Menaker yang razia. Di Sumut PLTU Pangkalan Susu, dua minggu lalu di Bogor, Jawa Barat," kata Yusri.
Disogok
Yusri menilai, masuknya warga China ke Indonesia karena diterapkannya kebijakan bebas visa. Selain itu saat ini banyak investasi dari China yang masuk ke Indonesia. Apalagi China juga sudah membaca dan menganalisa bahwa aparat Indonesia mudah disogok. Sehingga ketika masuk ke Indonesia tanpa prosedur juga tidak menjadi masalah.
"Selain itu mereka (warga China) menganggab banyak potensi ekonomi yang bisa mereka garap di Indonesia," tegasnya.
Yusri menuturkan, untuk jangka panjang bisa juga warga China mempunyai misi secara perlahan lahan menguasai negara Indonesia yang sangat kaya sumber daya alam ini. Oleh karena itu Jokowi harus peduli dengan menerapkan aturan tegas soal batasan kualifikasi tenaga kerja asing yang menyertai setiap investasi dari luar negeri.
"Di sektor migas sejak dulu ssudah diberlakukan akan tetapi banyak juga terjadi pelanggaran soal penggunaan tenaga kerja asing" jelasnya.
20 Des 2016
Aksi Sweeping Warga China Illegal Mulai Diserukan!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar