Terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama berulang kali meminta maaf atas tindakan yang dianggap menista agama. Warga DKI Jakarta perlahan-lahan mulai luluh dengan permintaan maaf ini.
Lembaga Survei Indonesia yang melakukan survei dalam rentang 3 sampai 11 Desember mencatat, 86 persen responden mengetahui Ahok meminta maaf atas tindakannya.
"Dan sikap warga semakin positif. Semakin banyak yang menilai permintaan maaf itu tulus, sehingga harus dimaafkan," kata Direktur Eksekutif LSI Dody Ambardhy di Hotel Century Park, Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016).
LSI mencatat, setidaknya 59 persen responden menilai Ahok tulus meminta maaf. Angka ini meningkat 9 persen dibandingkan survei yang diadakan pada November.
Meski begitu, masih ada masyarakat yang belum menerima permintaan maaf mantan Bupati Belitung Timur itu. Sekitar 25 persen responden menilai tindakan Ahok tak termaafkan. Angka ini turun dibandingkan survei bulan lalu, sekitar 33 persen.
Ahok telah menjalani persidangan terkait kasus dugaan penistaan agama. Publik menyerahkan sepenuhnya penyelesaian kasus ini ke pengadilan. Ini terbukti dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pengadilan yang mencapai 79 persen.
Masyarakat percaya dan menerima apapun keputusan yang dikeluarkan pengadilan. Hal ini terbukti dengan perolehan hingga 71 persen terkait apapun keputusan pengadilan.
"Mayoritas publik akan menerima apapun keputusan pengadilan terkait kasus Ahok ini," kata Dody.
Lembaga Survei Indonesia merilis pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat memperoleh dukungan yang lebih tinggi dari survei sebelumnya. Pasangan ini mengantongi 31,8 persen, lebih tinggi 5,6 persen dari bulan lalu.
Sedangkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno relatif stabil, berada di angka 23,9 persen. Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni mengalami penurunan sekitar 3,9 persen dibandingkan survei bulan lalu, berada di angka 26,5 persen.
Lembaga Survei Indonesia melakukan survei dengan sampel sebanyak 800 orang warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang telah berumur 17 tahun. Mereka menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden yang terpilih diwawancara dengan metode tatap muka oleh pewawancara yang terlatih. LSI juga melakukan pengecekan ulang untuk menjaga keaslian data.
18 Des 2016
Benarkah Mayoritas Warga DKI Mulai Maafkan Ahok?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar