Disebut Elektabilitas Rendah, Maruarar Langsung Bela Megawati
topikindo.com - Tingkat kepuasan rakyat Indonesia kepada Presiden Joko Widodo dua tahun setelah pemilihan Presiden pada Juli 2014 lalu mencapai 67 persen. Sementara itu, hanya 30 persen warga yang mengatakan tidak puas atau kurang puas. Sisanya menjawab tidak tahu atau tidak jawab.
Demikian hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis di kantor SMRC, Jalan Cisadane, Menteng, Jakarta.
Survei ini bertajuk "Kinerja Pemerintah Jokowi Dalam Dua Tahun Pilpres". Selain Direktur Program SMRC Sirojuddin Abbas, hadir juga dalam survei ini politikus Golkar Agun Gunanjar Sudarsa, politikus PDI-P Maruarar Sirait dan peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi.
Menariknya, dalam pemaparan survei ini terjadi perdebatan yang hangat antara Burhanuddin dengan Maruarar Sirait. Dalam catatan Burhan, Jokowi cepat melakukan recovery sebab tiga bulan pertama setelah Pilpres, pernah jatuh ke titik terendah dalam hal tingkat kepuasaan pada publik, terutama setelah menyusun kabinet. Namun kini, tingkat kepuasaan publik pada Jokowi sangat tinggi sekali.
Burhanuddin memberi catatan, ternyata survei SMRC pun menunjukkan bahwa tingkat kepuasaan publik pada Jokowi tidak paralel dengan sosok Ketua Umum PDI-PM Dalam survei SMRC dengan variabel "Bila Pemilihan Presiden dilakukan sekarang" maka tingkat elektabilitas Jokowi 32,4 persen. Sementara Mega hanya 0,5 persen, di bawah Prabowo Subianto (9,4 persen), SBY (2,6 persen) dan Hary Tanoesudibyo (1,9 persen). Pun demikian, bila pertanyaan diajukan secara semi terbuka, Maka elektabilitas Mega hanya 1,8 persen dan Harry Tanoe 3, 9 persen.
”Bagaimana ini partai bisa menang di masa mendatang sementara tingkat elektabilitas Mega kalah sama Hary Tanoe," ungkap Burhanuddin.
Terkait hal ini, Maruarar langsung membela Megawati. Maruarar mengingatkan Burhan bahwa posisi Megawati tidak lagi mengejar elektabilitas. Megawati dalam posisi terus mengawal ideologi partai, serta lebih mengawal dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Kata Maruarar, Megawati juga terus melakukan regenaresi kepemimpinan di tubuh partai dan itu berhasil.
"Lihat saja survei tadi dari banyak tokoh yang masuk di level semuanya kader PDI Perjuangan. Ada Ganjar Pranowo, Trirismaharini, Puan Maharani, Tjahjo Kumolo, Pramono Anung. Ini menjukkan bahwa kaderisasi dan regenerasi partai di bawah kepemimpinan Ibu Mega sangat berhasil. Saya lihat tidak ada nama kader dari Partai Pak Agun," ungkap Maruarar sambil melirik Agun, dan Agun membalasnya dengan senyuman mengakui perkataan Ara.
Survei SMRC ini melibatkan 1.220 responden dengan respons rate sebesar 84 persen dan mengguakan metode multistage random. Survei digelar pada 22-28 Juni 2016.
26 Jul 2016
Survey Kinerja Pemerintah Jokowi Dalam Dua Tahun Pilpres Bikin Heboh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar