Parpol Terus Gulirkan Isu Reshuffle Kabinet, Jokowi Bakal Buat Kejutan
topikindo.com - Kalangan pimpinan partai politik (parpol) pendukung pemerintah saat ini terus menggulirkan isu reshuffle kabinet. Mencuatnya isu reshuffle kabinet kian santer menyusul bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar.
PAN secara resmi mendeklarasikan dukungannya kepada pemerintahan Presiden Jokowi, akhir 2015 lalu. Langkah PAN diikuti Partai Golkar menyusul terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Umum.
Kini, bagai bola panas, pembicaraan tentang reshuffle kabinet jilid kedua terus bergulir. Percakapan tentang perombakan kabinet terus bergema di ruang-ruang di lingkungan Istana serta kalangan media peliput kegiatan kepresidenan. Semua pihak menanti dengan was-was kapan bola panas itu akan berhenti bergulir.
Di kalangan wartawan secara terbuka memperdebatkan tentang kapan hasil reshuffle akan diumumkan. Ada yang meyakini bahwa reshuffle kabinet akan diumumkan pada pekan ini.
Spekulasi pun makin meningkat ketika Menteri Sekretaris Negara Pratikno juga membenarkan bahwa Presiden Jokowi secara lisan meminta para menteri tidak bepergian ke luar kota, pada pekan ini.
Pertanyaan Mensesneg saat memberikan keterangan pers di Gedung Utama Sekretariat Negara, Senin (25/7) kian memperjelas tentang bakal adanya kejutan soal perombakan kabinet.
"Informasi itu benar, tetapi tidak ada surat edaran, " kata Mensesneg.
Di sisi lain, sumber Investor Daily di kalangan pemerintahan meragukan asumsi-asumsi itu. Dia menyebutkan bahwa sejumlah pimpinan parpol kini intensif mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla cepat me-reshuffle komposisi menteri yang duduk di Kabinet Kerja.
Alasannya, Presiden Jokowi perlu mengganti sejumlah menteri yang kinerjanya dipertanyakan.
Disebutkan, evaluasi dilakukan Presiden Jokowi sesuai kebutuhan dan secara berkala. Misalnya, soal penyerapan anggaran di lingkungan Kementerian/Lembaga, pengimplementasian kebijakan, serta pembangunan infrastruktur.
"Kalau desakannya makin gencar, bisa saja Presiden Jokowi akan membuat kejutan. Kan, hanya Presiden Jokowi yang tahu soal waktu dan siapa yang akan diganti," kata sumber itu di Jakarta.
Sumber itu menyebutkan, sejumlah pimpinan parpol juga aktif membicarakan masalah reshuffle. Disebut-sebut, para pimpinan parpol sempat akan menjadikan ajang hari lahir (Harlah) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk membahas reshuffle kabinet dengan Presiden Jokowi. Namun, Presiden Jokowi yang diharapkan kehadirannya, ternyata absen.
Padahal pada peringatan Harlah PKB hadir Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Ketua DPR RI Ade Komarudin, Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan Sekjen PPP Arsul Sani.
Di sisi lain, baik Presiden Jokowi maupun Wapres kini tengah fokus mensosialisasikan pemberlakuan UU Tax Amnesty (Pengampunan Pajak) ke berbagai daerah serta mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.
"Presiden Jokowi terus didorong reshuffle kabinet. Momentumnya dapat berubah. Presiden Jokowi dan Wapres sekarang lagi fokus mengurus Tax Amnesty dan infrastruktur, bisa saja beralih ke masalah reshuffle," kata sumber itu di Jakarta, Senin (25/7).
Dia menyebutkan, di tengah kesibukan mengurus Tax Amnesty dan infrastruktur, Presiden Jokowi dan Wapres JK belum memikirkan tentang perombakan kabinet.
"Tapi, bisa saja akan ada kejutan. Reshuffle kabinet adalah domain Presiden Jokowi. Bisa saja Presiden Jokowi membuat kebijakan secara mendadak," jelas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar