Rotasi perwira tinggi dan menengah kembali terjadi di Korps Bhayangkara. Salah satunya Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan yang akan menyerahkan tongkat komando kepada Irjen Idham Azis. Hal itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST/1768/VII/2017.
Irjen M. Iriawan akan menempati posisi barunya sebagai Asisten Operasi Kapolri. Kapolri Jenderal Tito bahkan memberi sinyal jika mantan Direskrimum Polda Metro Jaya itu tengah disiapkan untuk menempati jabatan Jenderal Bintang Tiga di Mabes Polri.
"Tapi kita persiapkan juga beliau untuk jabatan yang lebih strategis. Insya Allah akhir tahun ini ada rotasi besar, bintang 3, mudah-mudahan nanti kita berikan promosi untuk itu," kata Tito usai melakukan acara halal bihalal bersama ormas Islam di gedung SMESCO, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (20/7) malam.
"Saya perlu beliau untuk yang lebih penting karena dinamika Jakarta mohon maaf setelah pilkada DKI sudah agak mengendor ya, mudah-mudahan terus begitu pada saat dinamika tinggi. Pada saat menurun, energi beliau ini luar biasa kita salurkan ke tempat yang lebih berat lagi. Nanti insya Allah akhir tahun ada rotasi pak Irwasum, ada roling bintang 3," tambah Kapolri.
Jika menengok ke belakang, selama memegang komandi di Metro Jaya, sejumlah gebrakan dilakukan Irjen M Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule.
Salah satunya, dimasa kepemimpinannya, penyidik Polda Metro menaikkan status pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menjadi tersangka kasus chat berbau pornografi bersama Firza Husein.
Status tersangka Habib Rizieq pun menimbulkan gejolak. Seluruh anggota maupun simpatisan FPI meradang hingga mengerahkan massa menuntut sang Habib dibebaskan.
Namun, aksi tersebut mampu diredam Irjen M. Iriawan. Ibu Kota pun kondusif.
Kini, kelanjutan kasus tersebut menjadi pertanyaan ditengah pergantian pimpinan di Metro Jaya. Pasalnya, hingga kini Habib Rizieq masih 'ogah' pulang dari Saudi Arabia untuk menghadapi proses hukum. Berulang kali ia menyebut jika dirinya dikriminalisasi.
Meski demikian, mabes Polri memastikan jika proses hukum Habib Rizieq masih berlanjut meski Kapolda Metro berganti.
"Semua kasus, enggak hanya kasus tertentu, dalam kaitan verifikasi, paparan Kapolda Metro Jaya yang lama dan baru akan disampaikan dan akan ditindaklanjuti oleh kapolda yang baru," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Rikwanto.
Jika ditelusuri, selama karirnya, Idham Aziz mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa bersama Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel. Tim ini berhasil melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Jawa Timur, 9 November 2005.
Posisi Idham saat ini sebagai Kadivpropam Polri. Sebelumnya, dia juga berpengalaman menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah. Di mana wilayah tersebut termasuk daerah konflik, salah satunya memberantas teroris.
Penempatan ini dianggap sesuai lantaran Idham Aziz juga pernah menyandang jabatan sebagai Wakil Kadensus 88 Antiteror sejak 2010. Dia kenal salah seorang polisi ahli masalah terorisme.
Namun, karirnya bukan hanya memberantas teroris. Dia juga pernah menjadi petinggi Mabes Polri. Kala itu menjabat Direktur Tindak Pidana Korupsi (Dir Tipikor) pada tahun 2013. Dia menggantikan Brigjen Noer Ali.
Kini, khalayak tengah menunggu langkah Irjen Idham Azis menangani kasus Habib Rizieq.
25 Jul 2017
kelanjutan kasus Habib Rizieq di tangan Kapolda Metro baru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar