Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus selama semester I (Januari-Juni). Berdasarkan data BPS, nilai ekspor dan impor pada pertengahan tahun 2017 mengalami surplus sebesar USD7,63 miliar.
Adapun total ekspor semester I, capaiannya meningkat 14,03% (USD79,96 miliar) Di mana eskpor non migas mencapai 13,73%, dengan dua komoditas naik tajam yakni lemak dan minyak nabati sebesar 15,88%, dan bahan bakar mineral 13,65%.
Sementara untuk total impor naik 9,6% (USD72,33 miliar) kenaikan pada mesin dan mekanik serta mesin dan peralatan listrik. Sementara impor menurut penggunaan barang 75,55% peran golongan bahan baku atau penolong.
"Semeter I kita surplus USD7,63 miliar. Surplus ini tertinggi sejak 2012. Dulu semester I 2011 tertinggi sekira USd 15 miliar," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS Pusat, Jakarta, Senin (17/7/2017).
Dia mengatakan, surplus neraca perdagangan di semester I di dapat dari triwulan satu surplus sebesar 4,09%, April 1,33%, Mei 0,58%, dan Juni 1,63%. Dengan negara perdagangan ekspor impor meningkat di semester I ke India, Amerika Serikat dan Belanda.
"Sementara untuk perdagangan ekspor impor yang turun di semester I terjadi di Australia, Thailand, dan China,"ujarnya.
20 Jul 2017
Kabar Gembira, Indonesia Surplus USD7,63 Miliar di Semester I Ekspor Impor
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar