11 Nov 2016

Misteri Aktor Politik Penunggang Demo 4 November Mulai Terungkap?

Presiden Jokowi sempat berucap soal adanya aktor politik penunggang demonstrasi 4 November yang lalu. Kini lima hari berlalu, apa misteri penunggang demo sudah mulai terungkap?

Sebagaimana diketahui, demonstrasi 4 November itu berlangsung gegap gempita. Tujuannya, menuntut pemerintahan Presiden Jokowi tegas menyikapi Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dinilai telah melecehakan agama Islam lewat pengutipan surat Almaidah ayat 51 di Kepulauan Seribu.

Di tengah ribuan massa, ada truk orasi yang disediakan demonstran di Jalan Medan Merdeka Barat menghadap ke Istana Merdeka. Para poltisi silih berganti menyampaikan demonstrasi yang dipandu Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab itu.

Ikut pula Wakil Ketua DPR dari Partai Gerindra Fadli Zon, Wakil Ketua DPR dari PKS Fahri Hamzah, politikus senior Amien Rais dari PAN, anggota DPD RI Fahira Idris, Ratna Sarumpaet, hingga Lily Wahid.

Menteri Koorinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto memberikan komentar soal siapa yang dimaksud Jokowi sebagai aktor politik penunggang demo 4 November. Dia mengarahkan mata semua pihak kepada para politisi yang hadir di unjuk rasa yang berujung ricuh itu.

"Ya enggak usah dijawab, itu kan Anda sendiri lihat kan. Kita lihat memang ada tokoh-tokoh politik yang masuk ke dalam arena demonstrasi. Ya itu sudah terjawab," kata Wiranto menjawab pertanyaan wartawan di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (8/11) kemarin.

Tak terima dengan komentar Wiranto, Fadli Zon meminta agar Wiranto tak sembarang membuat pernyataan. Salah-salah, malah kekisruhan yang didapat. Justru Fadli Zon ingin Wiranto terbuka menyebut siapa saja nama aktor politik yang menunggangi demo berujung rusuh malah hari itu.

"Sebut saja siapa dalang demonstrasi, sebut saja aktor politik yang menunggangi kerusuhan," kata Fadli saat berbincang, Rabu (9/11/2016) hari ini.

Sebelumnya, dugaan adanya aktor politik yang 'menyusup' dalam demo 4 November disebut Jokowi saat menggelar jumpa pers menyikapi kericuhan yang terjadi di kawasan dekat Monas itu.

"Kita menyesalkan, kejadian ba'da Isya yang seharusnya sudah bubar tetapi menjadi rusuh dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanaskan situasi," kata Jokowi di Istana Merdeka, Sabtu (5/11).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar