Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) aplikasi Jaga saat rapat koordinasi dan dialog terbuka gubernur seluruh Indonesia. Aplikasi itu dapat digunakan untuk menyukseskan Saber Pungli di daerah.
"Saber pungli harus memiliki sistem. Kami memperkenalkan, silakan bergabung kalau bapak ibu punya hp android bisa download di Playstore itu aplikasi Jaga," kata Ketua KPK Agus Rahardjo, di Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).
Agus mengatakan, aplikasi memiliki sistem layanan yang bisa diakses masyarakat, yakni jaga sekolah, jaga puskesmas, jaga perizinan, dan jaga rumah sakit. Ke depan, dia berharap gubernur melalui lembaga terkait di daerah bisa melengkapi layanan yang sudah disediakan KPK.
"Aplikasi di sini bukan punya KPK, KPK hanya kreator, yang mengolah kementerian/lembaga terkait. Kita nanti berlomba apa yang bisa kita isi," ungkap Agus.
Agus mencontohkan, salah satu sub aplikasi dari aplikasi jaga berisi tentang Jaga Rumah Sakitku, aplikasi tersebut bisa digunakan masyarakat untuk mengetahui informasi seperti mengendalikan pembelian alat kesehatan, pembiayaan RS, ketersediaan obat berikut harganya, serta ketersediaan kamar rawat untuk masyarakat. Hal ini untuk meminimalisasi adanya pungli di rumah sakit.
Sistem ini, kata Agus, memiliki dua mata koordinasi. Selain memberikan informasi kepada masyarakat tentang kualitas pelayanan, juga untuk mengendalikan pelayanan tersebut.
"Sebenarnya data di aplikasi ini belum lengkap. Ini sekadar pengenalan, akan diresmikan pada awal Desember oleh Presiden Jokok Widodo," ujarnya.
26 Nov 2016
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Minta Seluruh Gubernur Memakai Aplikasi JAGA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar