24 Okt 2016

Seminyak Bali Jadi Surga Bagi Kalangan LGBT

Sebuah survei terbaru dari Virgin Holidays menunjukkan fakta bahwa mayoritas wisatawan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) menyembunyikan orientasi seksualnya selama melakukan perjalanan wisata. Salah satu faktornya ialah karena belum banyak daerah wisata yang ramah menerima mereka.

Namun, agen travel OutofOffice menyebutkan Seminyak, Bali menjadi salah satu daerah wisata yang ramah dengan LGBT.

Survei itu menerangkan satu dari tiga wisatawan LGBT bahkan mengaku dapat perlakukan yang tak menyenangkan. Padahal, perjalanan wisata seharusnya dilakukan dengan rasa tenang dan tanpa gangguan, oleh semua kalangan.

Bos dari agen travel OutOfOffice.com, Darren Burn, mengatakan kalau sebenarnya wisatawan LGBT tetap bisa melakukan perjalanan wisata dengan nyaman, asal mengetahui aturan main dari daerah wisata yang akan dikunjungi.

Situsnya memang sedang melakukan kampanye yang fokus dengan wisatawan LGBT. Ia memiliki ide kampanye itu, setelah mengalami pengalaman buruk saat berlibur dengan kekasihnya di Mesir.

“Saya menyadari kalau seharusnya saya tidak perlu takut untuk berwisata ke mana pun, selama saya melakukannya dengan bijak,” kata Burn, seperti yang dikutip dari The Independent pada Rabu (19/10).

“Kondisi ini harus segera diubah dan aksi saling boikot, antara daerah wisata dan wisatawan LGBT, seharusnya tidak lagi dilakukan,” lanjutnya.

Senada dengan Burn, wartawan wisata dari situs berita Gay Star News, Jamie Tabberer, juga mengatakan kalau topik wisatawan LGBT memang sangat rumit.

“Banyak pembaca kami yang berdebat mengenai masalah ini,” kata Tabberer.

“Saya menghormati semua alasan yang dikemukakan, namun saya tidak ingin melarang mereka yang tetap ingin melakukan perjalanan wisata. Saya hanya berharap mereka menjaga keselamatan dan menghormati aturan setempat,” lanjutnya.

Tabberer lanjut mengatakan, bahwa tidak semua orang menerima konsep hidup kaum LGBT.

“Ingat, bahwa masih ada orang yang belum menerima hal ini. Jadi, hormati aturan yang diterapkan, selama masih masuk akal. Kampanye untuk mempermudah wisata LGBT juga masih harus dilakukan, agar semakin banyak orang yang mendukung,” ujar Tabberer.

Burh berharap semakin banyak negara yang menerapkan aturan, untuk melindungi hak wisatawan LGBT demi alasan keselamatan.

Ia juga menginginkan agar penjual paket perjalanan wisata dapat lebih terbuka dalam memberikan informasi keamanan kepada wisatawan LGBT.

Pilihan berwisata bagi wisatawan LGBT memang tidak banyak, tapi bukan berarti tidak ada. Dikatakan Burn, wisata kapal pesiar untuk kaum LGBT bahkan akan diluncurkan pada awal tahun depan.

“Perusahaan kami akan selalu memberikan rekomendasi terbaik, mengenai perjalanan wisata yang dianjurkan bagi wisatawan LGBT,” kata Burn.

Ada beberapa daerah tujuan wisata yang dinilai ramah bagi wisatawan LGBT. Dikutip dari OutOfOffice, berikut ini ialah beberapa kawasan tersebut:

1. Seminyak, Bali

Indonesia memang belum secara terbuka menerima keberadaan kaum LGBT. Tapi, belum ada aturan yang pasti mengenai hal tersebut.

Disebut OutOfOffice, sejumlah tempat wisata di Seminyak sangat ramah dengan wisatawan LGBT, mulai dari tempat penginapan sampai tempat makan.

Selain keramahan, wisatawan LGBT yang berkunjung ke kawasan pantai ini juga disuguhi oleh pemandangan alam yang cantik yang tersebar di setiap sudutnya.

2. Cape Town, Afrika Selatan

Tidak banyak wisatawan LGBT yang berminat untuk mengunjungi Afrika Selatan. Padahal, negara itu merupakan negara ke-lima di dunia yang melegalisasi pernikahan sesama jenis.

“Seluruh wisatawan, bahkan yang sesama jenis, dipersilakan berkunjung ke sini,” tulis OutOfOffice.

Selain pernikahan, pasangan LGBT boleh mengadopsi anak dan mendapat perawatan kesehatan di rumah sakit setempat.

Bisa dibilang, negara ini sangat nyaman untuk dikunjungi wisatawan LGBT. Belum lagi keindahan alamnya yang menarik untuk dijelajahi, mulai dari kota, hutan sampai lautan.

3. Maladewa

Wisatawan LGBT memang tidak disarankan untuk mengumbar kemesaraan saat tiba di bandaranya. Tapi, sejumlah tempat penginapan mewah di sana tidak memberlakukan aturan seketat pemerintahnya.

Terutama tempat penginapan mewah yang direkomendasikan oleh OutOfOffice.

“Walau tetap harus mematuhi beberapa aturan negara, tapi wisatawan LGBT tetap bisa berlibur ke Maladewa. Pemilik tempat usaha tetap menyambut mereka dengan ramah,” tulis seorang penulis blog, Luke Jackson.

4. Buenos Aires, Argentina

Argentina menjadi negara pertama di Amerika Latin yang melegalisasi pernikahan sesama jenis, dan pada 2010 pemerintah negara tersebut mengizinkan pasangan LGBT untuk mengadopsi anak.

Kota Buenos Aires bahkan mengadakan parade LGBT setiap November, yang berhasil menjadi atraksi wisata menarik.

Seluruh tempat menerima dengan terbuka kunjungan wisatawan LGBT, mulai dari museum sampai kelab malam.

5. Islandia

Islandia merupakan negara pertama yang memiliki perdana menteri dari kaum LGBT. Pada 2010, pernikahan sesama jenis dilegalkan di sana.

Berada di kawasan Eropa, tentu saja berkunjung ke Islandia merupakan pengalaman terbaik yang bisa dilakukan oleh wisatawan LGBT, terutama pecinta alam.

Di sana, mereka bisa mendatangi gua, tebing, pegunungan dan menyaksikan fenomena alam seperti Northern Lights.

6. Stiges, Spanyol

Menurut OutOfOffice, kota Stiges juga sangat ramah terhadap wisatawan LGBT. Mereka bahkan memiliki pusat keriaan khusus bagi kaum LGBT.

7. Mykonos, Yunani

Surga bagi wisatawan LGBT, begitu yang ditulis OutOfOffice. Tak hanya keindahan alamnya, keramahan penduduknya terhadap kaum LGBT juga membuat negara ini seperti surga.

Bahkan ada pantai Super Paradise yang didedikasikan bagi wisatawan LGBT. Di sana, mereka bisa melakukan berbagai kegiatan olahraga air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar