kilasnegeri.com - Istri almarhun Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah memang dikenal giat mengampanyekan pluralisme dan toleransi antar umat beragama. Seperti baru-baru ini yang dilakukan Sinta melalui acara buka bersama lintas agama di Semarang pada Kamis (16/6).
Shinta yang mengadakan buka puasa dengan sejumlah tokoh umat Katolik di gereja Semarang mendapat penolakan dari salah satu ormas Islam Jawa Tengah. Acara buka bersama yang rencananya digelar di Gereja Yakobus Pudak Payung, Semarang tersebut pada akhirnya harus batal dilaksanakan di gereja itu. Lantaran mendapat penolakan dari sejumlah ormas Islam, di antaranya FPI (Front Pembela Islam), NU (Nahdlatul Ulama) Pudak Payung dan masyarakat setempat, Pemuda Muhammadiyah, MUI (Majelis Ulama Indonesia), HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dan lainnya yang mencapai 10 ormas Islam. Pada akhirnya acara tersebut terpaksa dipindah ke Balai Kelurahan Pudak Payung.
Tak hanya mendapat penolakan beberapa ormas, rupanya acara yang merupakan bagian dari Safari Ramadan oleh Sinta tersebut juga menuai reaksi keras netter. Banyak yang menganggap apa yang dilakukan Sinta itu tidak etis.
"Masjid, panti asuhan masih banyak untuk acara bukber, gak etis yang katanya istri seorang ulama bukber di gereja," komentar seorang netter. "Buka puasa Ramadhan kok di gereja... Aneh-aneh aja. Boleh saja sih kalau masjid sudah rata dengan tanah semuanya!" ujar netter lainnya.
Meskipun pindah tempat acara, Shinta sempat berceramah di halaman gereja. Selama 15 menit di hadapan para pemuka gereja Katolik Yakobus Zebedeus di Pudak Payung, Shinta menjabarkan pentingnya perdamaian dan kerukunan umat beragama.
18 Jun 2016
Pro Kontra Acara Buber Istri Gus Dur vs FPI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar