topikindo.com - Tomy Winata atau Yang akrab dengan sebutan TW, Membangun bisnisnya Dari usia Remaja. Lair di Jakarta dan dibesarkan di Pontianak dari keluarga yang boleh dikatakan kurang mampu, dirinya pernah sempat menghabiskan masa kanak-kanak di Gang Mangga Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pernah menjadi kuli, karir bisnisnya dimulai saat dirinya menjadi mandor pada proyek pembangunan barak militer. Dia mengaku sempat 5 kali mengalami kebangkrutan sebelum akhirnya membesarkan Grup Artha Graha, belakangan dia lebih suka menyebutnya Artha Graha Network yang menaungi ratusan anak dan cucu perusahaan.
Bisnisnya tersebar Dari properti, perbankan, perkebunan, sampai infrastruktur. Tak kurang Dari 830.000 orang mengantungkan hidup pada perusahaan yang dibangunnya.
Berikut penuturan TW soal kiprah bisnisnya, dalam beberapa kesempatan wawancara di Tambling Wildlife Natur Conservation (TWNC), sebuah kawasan konservasi Yang dibiayai lewat lembaga nirlabanya Artha Graha Peduli, Pekan lalu.
Awal mula jadi pengusaha bagaimana?
Saya pernah jadi kuli, tukang, kerja habisin proyek di Kalimantan barat, saya itu kerja awali proyek di Irian (Papua), saya kerja jadi pemegang saham, habis itu bangkrut, bikin lagi, bangkrut lagi, bangun bangkrut lagi, pulang ke Jakarta, kerja dikontrak lagi, bangkrut lagi, maju lagi, setelah itu saya jadi staf pernah, dan kemudian saya jadi mandiri.
Mengawali bisnis sampai Artha Graha bisa sebesar saat ini?
Saya 5 kali bangkrut, di Kalimantan Barat bangkrut, Papua bangkrut, di NTT saya bangkrut, di Jakarta saya bangkrut 2 kali, jadi yah sudah 5 kali saya bangkrut. Setiap bangkrut saya bangun lagi, dan saya hadapi sebagai pembelajaran.
Bukan gede, Artha Graha bisa sekarang dihargai orang karena ada kata-kata peduli. Kita peduli pada orang banyak, dari sekian juta orang banyak mungkin ada satu dua orang peduli dengan Artha Graha. Buktinya Anda saya undang mau datang kan, itu lah the power of Artha Graha. Kalau Anda nggak peduli, kan pasti mikir emang saya pikirin, yah itulah power Artha Graha, bisa sentuh setiap insan jadi peduli.
Prinsip atau kiat hidup Bapak?
satu saja, hidup harus manfaat bagi orang banyak, lingkungan juga. Dengan semakin banyak orang jadi filantropi, semakin besar proteksi untuk generasi depan lebih baik.
Banyak orang menilai negatif sosok Bapak?
Saya nggak pikirin, kalau semua orang pikir positif semua baru aneh, kalau ada yang bilang negatif tentang saya kan biasa. Itu saya nikmatin dan jadikan bahan koreksi buat saya. Kan saya katakan saya nggak selalu lakukan dengan benar, kan saya lakukan dengan sungguh dan kerja keras. Kalau benar nggak bisa saya klaim, karena saya juga manusia biasa yang bisa salah.
Tanggapi tudingan miring ke bapak?
Nggak apa-apa, nikmati saja.
Dulu kan suka berantem?
Saya kira berantem buat mempertahankan hak, pertahankan hak anak kecil, mana ada anak kecil nggak berantem. Cuma karena nama saya Tomy Winata jadi seksi, atau kalau si Fulan atau si Otong, nggak seksi.
Kalau menurut bapak bisnis yang cocok buat anak muda sekarang? Naluri bisnis Bapak kan kuat?
Saya kira begini, apa pun bisnis baik, dan bisnis bisa survive tapi tekuni dong, jangan gampang menyerah. Tuhan kan sudah atur, nggak akan kasih cobaan lampaui kemampuan Dia.
Jangan juga pandai cari alasan buat gagal, kegagalan dinikmati dan maju lagi maju lagi. semua kegagalan awal dari orang sukses, dan pasti diyakini akan sampai pada titik yang baik. Harus lewati rintangan. Maka kita harus kuat hadapi kenyataan.
16 Jun 2016
Mengenal Lebih Dekat Sosok Tomy Winata atau TW
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar