22 Jul 2017

Apakah Artis Selalu Jadi Target Buruan Polisi Di Kasus Narkotika?

Kasus penyalahgunaan narkotik kerap menyeret nama artis di tanah air. Dunia hiburan seakan-akan tak jauh dari kepemilikan dan pesta narkotik.

Setelah kasus Ridho Irama dan Axel Matthew Thomas, kali ini Pretty Asmara diciduk kepolisian karena terlibat penjualan narkotik jenis sabu dan ekstasi.

Pretty ditangkap pada Minggu (16/7) lalu di Hotel Mercure, Jakarta Pusat usai menggelar pesta sabu bersama tujuh rekannya yang berprofesi sebagai penyanyi dangdut, penyanyi pop, model dan pemain sinetron.

Mereka ini adalah adalah SS (pemain film layar lebar), EY (penyanyi dangdut), ES (penyanyi dangdut), MA (penyanyi dangdut), AH (pemain sinetron), GL (model), dan DW (penyanyi pop).

Dari sekian yang mengaku mengkonsumsi narkotik karena faktor pekerjaan, ada juga yang mengaku sengaja dijebak oleh kepolisian dan pengedar narkotik.

Axel dan Pretty misalnya. Saat ditangkap, keduanya mengaku sengaja dijebak dan mengaku tidak pernah menggunakan barang yang diharamkan UU tersebut.

Apakah polisi memang sengaja menjebak dan menargetkan artis untuk ditangkap?

Kasubdit II Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Donny Alexander mengatakan pihaknya tak pernah menargetkan kalangan artis dalam operasi penangkapan narkotik selama ini.

Donny mengatakan, para artis yang terlibat merupakan hasil pengembangan kasus. Dalam pengembangan ini, kata Donny, pelaku pengedar narkotik mengaku menjual barang itu ke kalangan artis.

"Ya bukan target ya. Para bandar yang jadi target utama. Kebetulan mereka ini ada hubungan dengan para artis," kata Donny di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (18/7).

Donny mengatakan kalangan artis yang terjebak merupakan korban dari pengedaran narkotik. Dia menyebut para bandar menjual narkotik ke kalangan artis karena dinilai kelimpahan fulus.

"Sebenarnya mereka itu korban ya. Jadi tidak yang namanya menjebak," ujarnya.

Badan Narkotika Nasional pernah menyebut jika kalangan artis memang menjadi sasaran empuk para pengedar narkoba. Kemampuan keuangan, gaya hidup dan penampilan para pesohor tersebut serta beban kerja yang mereka lalui menjadi alasan kenapa mereka kerap mengkonsumsi narkotik.

Ditambah faktor keuangan memang cukup mendukung untuk pembelian narkoba lantaran harganya yang relatif mahal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar