Perilaku menyimpang atau "abusive behaviors" tidak selalu meninggalkan jejak seperti memar atau bentuk fisik lainnya. Terdapat banyak bentuk perilaku menyimpang yang bisa menyebabkan seseorang memiliki trauma secara emosional atau mental.
Berikut adalah perilaku menyimpang yang bukan bersifat fisik tapi sangat berbahaya :
- "Gaslighting"
Gaslighting merupakan taktik psikologi yang digunakan untuk memanipulasi dimana sang pelaku menyebabkan kebingungan terhadap kepercayaan korban terhadap apa yang nyata dan tidak. Si pelaku akan mengatakan bahwa sang korban adalah pembohong, tukang mencari sensasi, terlalu sensitif, atau paranoid, yang tujuannya untuk membelokkan persepsi kenyataan si korban.
Setelah beberapa saat, sang korban mulai meragukan dirinya sendiri dan mempertanyakan tentang beberapa ingatan dari beberapa event yang sudah terjadi. Setelah si pelaku memiliki kontrol penuh terhadap kepercayaan korban, mereka dapat memanipulasi korban untuk melakukan segalanya.
2. "Pushing Boundaries"
Sang pelaku dalam taktik ini bergerak secara pelan dan diam-diam. Mereka bisa muncul tanpa peringatan dengan memberikan komplimen atau hadiah. Kemudian pelaku mulai berbaur di setiap kesempatan yang ada, sewaktu anda bekerja, atau malam saat anda sedang bersama teman dengan tiba-tiba dan tanpa alasan. Dengan begitu, sang pelaku mengetahui segala aktivitas dan kegiatan yang korban lakukan dan kemana sang korban pergi.
Si pelaku tahu dengan siapa sang korban berpergian dan semua yang korban lakukan dengan detail, bahkan membuat agenda harian korban. Mereka mendorong batas-batas yang ada antara dia dengan sang korban sampai suatu titik dimana sang korban merasa tidak nyaman dan gugup. Setelah itu, sang pelaku dapat melakukan hal apapun yang disukainya.
3. "Sneaky Insults"
Anda mungkin dapat mengabaikan beberapa hinaan atau "label" yang dari teman-temanmu. Namun seseorang dengan perilaku menyimpang menggunakan cara ini untuk meruntuhkan rasa percaya diri yang ada sehingga anda merasa bergantung kepadanya. Kemudian, setiap kata yang mereka katakan bertujuan untuk melukai anda, meledek semua impian anda, membuat anda merasa bodoh dan tidak berguna.
Kata-kata tersebut dapat berupa pujian yang mencela, kritik yang menjatuhkan, atau bahkan dalam bentuk humor. Tetapi jangan salah, semua yang pelaku katakan bertujuan untuk merusak dan menjatuhkan korban.
4. "Isolation"
Sang pelaku dalam hal ini percaya bahwa mereka dapat dengan sukses memisahkan sang korban dari teman dan keluarganya, dan berakhir dengan seluruh kontrol yang anda miliki. Si pelaku mulai bekerja memisahkan korban dari semua yang disayangi korban dengan cara mengadu domba mereka, membuat korban merasa bersalah sehingga lebih banyak menghabiskan waktu dengan pelaku ketimbang dengan teman-teman, atau mulai menyerang karakter teman korban sehingga anda menjauhinya, Setelah anda merasa kesepian, anda akan mencari sang pelaku yang anda anggap sebagai teman sehingga membuka ruang bagi pelaku untuk menyerang cara berpikir dan memanipulasi sang korban.
Jika anda merasa teman sekitar anda berusaha untuk memecah-belah Anda dengan keluarga dan teman sekitar, percayalah kepada mereka yang anda cintai. Jangan biarkan mereka memisahkan Anda dari orang-orang yang anda pedulikan.
5. "Playing The Victim"
Taktik lainnya dari pelaku untuk memilki kontrol terhadap Anda yaitu dengan cara bermain sebagai korban. Tidak peduli apapun situasinya, mereka selalu menolak untuk mengaku semua tindak kejahatannya. Sebagai gantinya, si pelaku memutar apa yang korban katakan dan menulis ulang sejarah untuk membuat korban merasa bersalah.
Pelaku membuat sang korban berpikir bahwa apa yang terjadi semua karena salahnya. Karena Anda kurang peduli, karena anda tidak memberi perhatian terhadap mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar