Gunung Es Runcing di Permukaan Pluto Terkuak
Topikindo.com - California - Pada Juli 2015, misi New Horizon mengirimkan gambar permukaan Pluto yang membuat para ilmuwan di Bumi bingung akan hal itu.
Ternyata, Pluto yang memiliki jajaran pegunungan es yang tingginya kurang lebih sama dengan Pegunungan Rocky di Amerika Utara.
Kepala misi, John Spencer, kepada wartawan mengatakan, permukaan dataran Pluto yang berupa pegunungan es itu memiliki aktivitas geologi yantg mirip aktivitas gunung berapi yang diduga berlangsung selama 100 tahun.
Belakangan ini, misteri guung es yang ada di pluto Terungkap.
Terungkapnya bahwa struktur gunung itu seluruhnya adalah es metana, dan kemungkinan terbentuk melalui erosi tertentu, yang membuat puncak berbentuk runcing yang mirip dengan mata pisau demikian seperti dikutip dari Daily Mail pada Rabu (27/9/2017)
"Ketika menyadari bahwa medan mencuat dan bergunung-gunung itu terdiri dari deposit es metana yang tinggi, kami bertanya-tanya, mengapa hal tersebut bisa terbentuk di ketinggian, bukan hanya menjadi onggokan besar es di tanah," kata anggota tim New Horizons, Jeffrey Moore, sekaligus ilmuwan di Ames Research Center NASA di Silicon Valley, California.
Pembentukan fitur yang seperti jajaran pegunungan dengan puncak-puncak yang tajam, diperkirakan terjadi akibat dari pembekuan metana yang keluar dari atmosfer pada ketinggian ekstrem di Pluto. Gas metana itu 'meroket' dan membeku.
"Caranya serupa dengan pembekuan tanah di Bumi, atau bahkan di dalam freezer kulkas Anda," kata Moore.
"Ternyata, Pluto mengalami variasi iklim dan kadang-kadang, ketika planet kerdil itu sedikit lebih hangat, es metana menguap. Itulah mengapa puncak gunung-gunung itu seperti menyemburkan 'salju'," lanjutnya.
Kondisi iklim Pluto di masa lalu memungkinkan metana membeku di ketinggian, dalam skala jutaan tahun. Namun seiring berjalannya waktu, kondisi berubah, planet itu menghangat, dan membuat es menguap menjadi gas.
Penguapan yang terjadi secara tak merata itulah, yang diduga kuat menciptakan fitur unik pegunungan es di Pluto.
Sebagai hasil dari penemuan ini, sekarang para ahli menyimpulkan bahwa permukaan dan udara Pluto nampaknya jauh lebih dinamis daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Temuan misteri gunung es Pluto ini telah dipublikasikan di Icarus, sebuah jurnal internasional tentang ilmu planet.
Mengidentifikasi sifat medan bergunung-gunung Pluto yang eksotis juga membawa ilmuwan selangkah lebih dekat untuk memahami topografi Pluto secara menyeluruh.
Tak hanya menguak rahasia gunung es, wahana angkasa luar New Horizons juga menyediakan data beresolusi tinggi yang spektakuler tentang satu sisi Pluto, yang disebut sebagai encounter hemisphere. Satelit itu juga mengumpulkan data soal sisi lain planet itu dengan resolusi lebih rendah.
Karena metana diketahui membeku menjadi es di ketinggian, peneliti dapat menggunakan data tersebut untuk memetakan topografi beberapa bagian permukaan Pluto yang tidak tertangkap kamera resolusi tinggi.
Meskipun pegunungan es Pluto hanya mencakup area kecil, periset NASA dapat menyimpulkan dari beberapa jenis data soal pegunungan yang tajam ini, termasuk di area 'sisi jauh' Pluto.
Temuan ini setidaknya membantu manusia lebih memahami Pluto secara geografis, di masa kini dan masa lalunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar